Banner Go Green
KESEHATAN

7 Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 3 yang Wajib Diwaspadai Bumil

304
×

7 Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 3 yang Wajib Diwaspadai Bumil

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Ibu Hamil. (Foto : Dinkes Bandung)
Ilustrasi Ibu Hamil. (Foto : Dinkes Bandung)

HEALTH – Memasuki trimester ketiga, perubahan fisik dan keluhan yang dirasakan Bumil biasanya semakin kuat. Nyeri punggung, sulit tidur, hingga bengkak di kaki sering dianggap wajar. Namun, di balik itu semua terdapat sejumlah tanda bahaya kehamilan trimester 3 yang tidak boleh diabaikan karena bisa mengancam keselamatan ibu dan janin.

Pengenalan tanda-tanda ini penting agar Bumil dapat segera mencari pertolongan medis ketika ada gejala yang mencurigakan. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang mencegah komplikasi serius.

1. Perdarahan dari Vagina
Keluarnya darah dari vagina, baik berupa bercak maupun perdarahan banyak, merupakan sinyal bahaya yang perlu segera ditangani. Kondisi ini dapat mengarah pada gangguan plasenta seperti plasenta previa atau solusio plasenta, dan juga dapat disebabkan oleh infeksi atau luka pada jalan lahir.

Meski hanya berupa bercak, jangan menunda untuk memeriksakan diri, apalagi jika perdarahan disertai rasa lemas atau nyeri perut hebat.

2. Nyeri Perut Kuat dan Tidak Wajar
Nyeri perut yang terasa sangat hebat atau kram yang datang terus-menerus dapat menandakan kontraksi prematur, tanda persalinan dini, atau masalah pada plasenta.

Jika nyeri muncul mendadak, semakin parah, atau disertai perdarahan dan keluarnya cairan dari vagina, segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat.

3. Gerakan Janin Menurun
Gerakan janin merupakan indikator penting kondisi kesehatan bayi dalam kandungan. Jika Bumil merasa pergerakan janin melemah, jauh berkurang, atau tidak terasa sama sekali, ini merupakan tanda bahaya yang harus segera diperiksa.

Biasanya, janin bergerak minimal 10 kali dalam 2 jam setelah makan atau beristirahat. Jika kurang dari itu, segera lakukan pemeriksaan medis.

4. Ketuban Pecah Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan bening, keruh, atau kekuningan dari vagina secara tiba-tiba bisa menjadi tanda ketuban pecah dini, yang berisiko menyebabkan infeksi, persalinan prematur, hingga bahaya pada janin.

Berbeda dari buang air kecil, cairan ketuban tidak dapat ditahan. Jika Bumil mengalaminya, langsung pergi ke rumah sakit meski belum merasakan kontraksi.

5. Sakit Kepala Berat, Pandangan Kabur, dan Pembengkakan
Sakit kepala terus-menerus, pandangan berkunang-kunang atau kabur, serta pembengkakan pada wajah, tangan, atau seluruh tubuh dapat menandakan preeklampsia, yaitu tekanan darah tinggi yang sangat berbahaya pada akhir kehamilan.

Preeklampsia dapat berkembang cepat dan membahayakan nyawa ibu maupun janin. Jangan tunda pemeriksaan apabila merasakan salah satu dari gejala tersebut.

6. Demam Tinggi Disertai Menggigil
Demam di atas 38°C yang tidak membaik dengan obat penurun panas biasa dapat menjadi tanda infeksi. Jika disertai menggigil dan nyeri perut, kemungkinan infeksi semakin tinggi dan harus segera ditangani.

Infeksi yang tidak tertangani dapat menyebar ke janin, memicu ketuban pecah dini, atau menyebabkan kelahiran prematur.

7. Sesak Napas dan Nyeri Dada
Kesulitan bernapas, nyeri dada, detak jantung sangat cepat, hingga batuk berdarah merupakan gejala serius yang bisa berkaitan dengan gangguan jantung atau emboli paru, kondisi yang mengancam nyawa.

Jika gejala muncul mendadak, segera cari bantuan medis tanpa menunggu kondisi memburuk.

Risiko Jika Tanda Bahaya Trimester 3 Diabaikan
Jika Bumil mengabaikan salah satu tanda bahaya di atas, komplikasi berikut dapat terjadi:
• Kelahiran prematur
• Pertumbuhan janin terhambat (IUGR)
• Infeksi berat pada ibu maupun janin
• Cacat lahir atau gangguan kesehatan jangka panjang pada bayi
• Risiko kematian ibu atau janin

Selalu perhatikan perubahan tubuh selama kehamilan, terutama ketika memasuki trimester ketiga. Pemeriksaan sedini mungkin adalah langkah terbaik untuk mencegah komplikasi dan menjaga keselamatan ibu serta si kecil.

Source : Alodokter