Banner Go Green
BERITA

Pentingnya Kepemimpinan Perempuan, untuk Membangun Perdamaian Pascakonflik

×

Pentingnya Kepemimpinan Perempuan, untuk Membangun Perdamaian Pascakonflik

Sebarkan artikel ini

KEMENKO PMK — Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Lilik Kurniawan menegaskan pentingnya peran perempuan dalam membangun perdamaian pascakonflik.

Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri peluncuran film dokumenter dan buku foto berjudul “Harapan Baru – New Hope: Women’s Peace Movement in Central Sulawesi”, di CGV FX Sudirman, Jakarta, pada Jumat (19/9/2025).

“Acara ini menjadi momentum penting untuk merayakan kepemimpinan perempuan dalam membangun perdamaian, khususnya di Sulawesi Tengah,” ujar Lilik.

Film dokumenter dan buku foto “Harapan Baru – New Hope” diproduksi oleh UN Women dengan dukungan KOICA dan Pemerintah Belanda. Karya ini mendokumentasikan kiprah perempuan lokal di Sulawesi Tengah, termasuk organisasi masyarakat sipil seperti LiBu Perempuan, LiBu Muda, LPMS Poso, serta pemerintah daerah dan komunitas desa, dalam mendorong rekonsiliasi dan membangun perdamaian di tingkat akar rumput.

Menurut Lilik, pengalaman di Sulawesi Tengah menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya hadir sebagai penyintas, tetapi juga berperan sebagai penggerak rekonsiliasi sosial dan penjaga perdamaian.

Baca Juga  Diskusi Penguatan Peran Museum dalam Edukasi Kebencanaan

Ia menegaskan, pemerintah telah menyiapkan Rencana Aksi Nasional Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial (RAN P3AKS) untuk memastikan kontribusi perempuan semakin kuat dalam proses pemulihan sosial dan pembangunan perdamaian.

Baca Juga  Kemenko PMK Raih Predikat WTP ke-16 Kali Berturut-turut: Komitmen Wujudkan Tata Kelola Keuangan yang Transparan dan Akuntabel

“Ke depan, pemerintah bersama mitra pembangunan berkomitmen memperluas replikasi model Sulawesi Tengah ke daerah lain, serta memperkuat peran perempuan sebagai pemimpin perdamaian di tingkat komunitas,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Kemenko PMK melalui flagship program #KITATANGGUH juga terus mendorong penguatan resiliensi berbasis komunitas dengan menjadikan perempuan sebagai aktor utama dalam kesiapsiagaan, rekonsiliasi, dan perdamaian berkelanjutan.

Perwakilan UN Women Indonesia Ulziisuren Jamsran turut menekankan bahwa pelibatan perempuan merupakan kunci terciptanya perdamaian inklusif. 

“Film dokumenter dan buku Harapan Baru bukanlah titik akhir, melainkan seruan untuk bertindak. Kita harus terus berinvestasi pada pemberdayaan perempuan, memastikan kepemimpinan mereka diakui dan didukung, serta menciptakan ruang di mana suara akar rumput membentuk agenda perdamaian nasional dan regional,” kata Ulzii.

Baca Juga  Pengarusutamaan Penanggulangan TBC, Menko PMK Dorong Penguatan Kelembagaan dan Gerakan Sosial

Deputi Lilik kemudian menutup dengan menegaskan bahwa peluncuran film dan buku “Harapan Baru – New Hope” bukan sekadar seremoni, melainkan ajakan untuk memperkuat kepemimpinan perempuan, memperluas kolaborasi lintas sektor, serta memastikan perdamaian yang terbangun benar-benar inklusif dan berkelanjutan.

Sumber :Kemenko PMK