Banner Go Green
BERITA

DWP Kemkomdigi Gelar Lomba Menulis: Perempuan Garda Terdepan Literasi Digital Keluarga

194
×

DWP Kemkomdigi Gelar Lomba Menulis: Perempuan Garda Terdepan Literasi Digital Keluarga

Sebarkan artikel ini
Ketua Dharma Wanita Persatuan Kemkomdigi Ilma Nugrahani Ismail. Foto: Ardi W/Komdigi
Ketua Dharma Wanita Persatuan Kemkomdigi Ilma Nugrahani Ismail. Foto: Ardi W/Komdigi

JAKARTA PUSAT – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mempertegas peran strategis perempuan sebagai pendidik utama anak dalam keluarga, khususnya di tengah derasnya arus perkembangan ruang digital.

Untuk mendukung upaya tersebut, DWP Kemkomdigi menggelar Lomba Menulis Artikel khusus bagi perempuan Indonesia dengan tema “Mendidik Anak di Era Gawai: Peran Perempuan sebagai Garda Terdepan Literasi Digital Keluarga”.

Ketua DWP Kemkomdigi, Ilma Nugrahani Ismail, menegaskan bahwa lomba ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga bagian dari membangun warisan intelektual perempuan Indonesia.

“Menulis adalah salah satu kegiatan untuk saling bertukar pikiran yang lebih abadi. Kalau hanya dengan kata-kata, itu menguap begitu saja. Namun dengan menulis, kami berharap karya tersebut menjadi semacam monumen berpikir untuk perempuan-perempuan Indonesia,” ujar Ilma di Kantor Kemkomdigi, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025).

Menurut Ilma, perempuan merupakan “sekolah pertama” bagi anak-anak bangsa. Sejak dalam kandungan hingga dewasa, anak dibimbing oleh peran ibu, sehingga literasi digital keluarga seharusnya dimulai dari peran perempuan.

Antusiasme Peserta Capai Ribuan Artikel
Lomba menulis ini mendapat sambutan luar biasa. Sejak dibuka pada 21 Juli hingga 5 Agustus 2025, panitia menerima lebih dari 1.700 artikel dari berbagai daerah di Indonesia. Setelah proses verifikasi, sekitar 1.400 karya dinyatakan lolos ke tahap penilaian.

Baca Juga  8 Cara Mengajarkan Anak Menghormati Guru di Sekolah, Penting untuk Pembentukan Karakter

“Alhamdulillah antusiasnya luar biasa. Karena artikel yang masuk itu lebih dari 1.700. Setelah kami verifikasi, hampir 1.400 artikel akhirnya kami teruskan ke tahap penilaian,” jelas Ilma.

Untuk menjamin keaslian karya, seluruh artikel menjalani uji orisinalitas, termasuk memastikan tidak ada yang merupakan hasil plagiasi atau buatan kecerdasan buatan (AI).

Hasil penjurian melahirkan 27 karya terbaik. Enam karya dipilih sebagai juara 1, 2, 3, serta juara harapan 1, 2, dan 3. Sementara itu, 21 peserta lainnya mendapat hadiah hiburan sebagai bentuk apresiasi.

Tradisi Menulis untuk Perempuan Indonesia
Ilma berharap tradisi menulis terus berkembang di kalangan perempuan, karena dapat menjadi catatan pemikiran lintas generasi.

Baca Juga  Menko PMK: Pramuka Garda Terdepan Bangun Karakter di Era Disrupsi Teknologi

“Hal ini akan menjadi jejak sejarah pemikiran perempuan Indonesia yang bermanfaat bagi masa depan,” pungkasnya.

Penjurian dilakukan oleh dua tokoh profesional: Anna Farida Kurniasari, pakar literasi, pendidikan anak, serta penulis dan editor buku pendidikan, serta Pratami Diah Herlani, lulusan Fakultas Kedokteran UNPAD yang fokus pada pendidikan dan kesehatan anak. Pratami juga dikenal sebagai penulis buku-buku kesehatan gizi keluarga.

Dengan kegiatan ini, DWP Kemkomdigi tidak hanya mendorong perempuan untuk berkarya, tetapi juga menguatkan peran mereka sebagai garda terdepan dalam menciptakan literasi digital di lingkungan keluarga.

Sumber : Kemkomdigi