Gebyar Sehat Kemenko PMK: Dorong ASN Jadi Teladan Hidup Sehat
KEMENKO PMK — Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melaksanakan kegiatan “Healthy Life: Puncak Acara Series Gebyar Sehat, Bugar, Produktif pada Pengukuran Kebugaran Jasmani Seluruh Pegawai Kemenko PMK”, yang digelar di Lingkar Monas, Jakarta Pusat, pada Kamis (7/8/2025).
Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian Healthy Life: Gebyar Sehat, Bugar, Produktif, Pemeriksaan Kebugaran Jasmani yang telah dilaksanakan pada 18 dan 25 Juli 2025. Rangkaian kegiatan mencakup pengukuran kebugaran jasmani pegawai Kemenko PMK menggunakan metode rockport, yaitu lari atau jalan cepat sejauh 1,6 km, dilanjutkan dengan pengecekan kesehatan untuk menilai tingkat kebugaran.
Kegiatan ini didukung Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, serta melibatkan 6 puskesmas (Gambir, Johar Baru, Sawah Besar, Menteng, Kemayoran, Senen) dan 70 tenaga kesehatan. Puncak acara melibatkan kementerian/lembaga di bawah koordinasi Kemenko PMK, kementerian/lembaga teknis PIC Germas, Dharma Wanita, komunitas disabilitas dan lansia, serta internal Kemenko PMK. Total jumlah peserta tercatat mencapai 886 orang.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Seskemenko PMK) Imam Machdi menyampaikan bahwa kegiatan Healthy Life: Gebyar Sehat, Bugar, Produktif merupakan bentuk nyata implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sesuai dengan Inpres Nomor 1 Tahun 2017.
“Kita juga ingin membangun one health, satu kesehatan yang mencakup pembangunan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Karena ketiganya akan saling mempengaruhi kehidupan sehat, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas kesehatan manusia,” ujar Imam Machdi dalam sambutan pembuka.
Seskemenko PMK Imam Machdi menambahkan, kegiatan ini bertujuan memperkuat komitmen kementerian/lembaga untuk membudayakan hidup sehat serta memetakan tingkat kebugaran ASN guna mendukung Germas. Menurutnya, Indonesia tengah menghadapi beban ganda penyakit. Penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, diabetes, ginjal, dan kanker meningkat, sementara penyakit menular seperti TBC, ISPA, dan COVID-19 masih menjadi ancaman.
“Ini membutuhkan respons kolektif dan berkelanjutan, dengan memperkuat upaya promotif dan preventif. Pergeseran pola hidup masyarakat saat ini juga memperburuk kondisi kesehatan, terutama karena rendahnya aktivitas fisik dan tingginya konsumsi gula, garam, lemak, serta tembakau,” jelasnya.
Seskemenko PMK Imam Machdi menyampaikan, kegiatan ini menjadi langkah awal untuk membangun kebiasaan hidup sehat bagi ASN, dimulai dari pengukuran kebugaran jasmani dan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan gratis. Pemeriksaan ini ke depan akan dilakukan secara berkala, dan diharapkan menjadi praktik baik yang dapat diterapkan di seluruh K/L dan umumnya bisa menjadi teladan untuk diterapkan di masyarakat luas
Imam Machdi pun mengajak semua pihak, termasuk Pemerintah Daerah, swasta, dan filantropi untuk berkolaborasi dalam membudayakan hidup sehat. “Mari kita jadi contoh dalam pembudayaan hidup sehat melalui prinsip 3M: Mulai dari Diri Sendiri, Mulai dari yang Paling Mudah, dan Mulai Saat Ini,” tegasnya.
Acara juga dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA) Arifah Fauzi, Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, para pejabat tinggi madya dan pratama kementerian/lembaga, komunitas disabilitas dan lansia, serta Puteri Indonesia 2025, Puteri Indonesia lingkungan 2025, Puteri Indonesia Pendidikan 2025.
Menteri PPPA Arifah Fauzi mengapresiasi inisiatif Kemenko PMK dalam menyelenggarakan kegiatan Healthy Life: Gebyar, Sehat, Bugar, Produktif. Ia menyebut kegiatan ini sebagai perwujudan arahan Presiden untuk terus memperkuat sinergi dan kolaborasi demi mewujudkan Germas.
“Pasca kegiatan ini, kita perlu bersinergi lebih kuat lagi untuk menggerakkan masyarakat agar sadar kesehatan, bukan hanya tubuh, tetapi juga sanitasi lingkungan dan aspek lainnya,” ujar Arifah.
Arifah menegaskan, masyarakat sehat adalah fondasi menuju Indonesia Emas 2045. “Masyarakat yang sehat pasti produktif dan mampu memberi kontribusi maksimal,” tandasnya.
Rangkaian kegiatan diakhiri dengan minum jamu bersama serta sarapan makanan sehat berupa rebusan. Kegiatan berlangsung meriah dan mendapat antusiasme tinggi dari para peserta.
Sumber :Kemenko PMK