KEMENKO PMK — Kemenko PMK menerima Delegasi Pemerintah Kamboja dalam Pertemuan Antar Pemerintah (G to G) di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (5/8/2025). Pertemuan ini menjadi wadah bagi Indonesia untuk berbagi praktik baik penanggulangan bencana, mulai dari pembiayaan risiko bencana, asuransi bencana, hingga perlindungan sosial adaptif.
Asisten Deputi Bidang Penanganan Bencana Kemenko PMK Merry Efriana menyampaikan bahwa risiko bencana alam merupakan tantangan bersama di kawasan Asia Tenggara. Indonesia dan Kamboja, dengan kondisi geografis dan sosial yang beragam, sama-sama menghadapi ancaman mulai dari banjir, kekeringan, hingga bencana hidrometeorologi yang semakin intens akibat perubahan iklim global.
Merry menegaskan, pertemuan ini tidak hanya bertujuan sebagai ajang diskusi teknis, tetapi juga memperkuat kemitraan bilateral kedua negara. Kemitraan tersebut dibangun atas kepedulian kemanusiaan, semangat solidaritas, dan komitmen bersama untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana yang semakin kompleks.
“Indonesia memandang kerja sama ini sebagai simbol solidaritas antarbangsa. Kami berharap kolaborasi Indonesia–Kamboja di bidang penanggulangan bencana dapat terus diperluas,” ujar Merry.
Dalam kesempatan tersebut, Merry memaparkan sejumlah kebijakan inovatif yang telah dikembangkan Indonesia dalam penanggulangan bencana. Kebijakan tersebut meliputi integrasi pembiayaan risiko bencana ke dalam perencanaan pembangunan, penerapan skema asuransi dan dana kontinjensi, serta penguatan perlindungan sosial adaptif bagi kelompok rentan.
Ia juga menyoroti pengembangan pendekatan antisipatif berbasis sistem peringatan dini. Pendekatan ini dilengkapi dengan pemanfaatan teknologi dan data geospasial untuk memantau risiko secara real time, sehingga respon terhadap bencana dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.
“Kami menyadari bahwa tidak semua pengalaman Indonesia bisa diterapkan secara langsung di Kamboja. Namun kami berharap praktik-praktik baik ini dapat menjadi inspirasi sekaligus membuka peluang baru bagi kerja sama yang lebih erat,” tambahnya.
Selain paparan dari Kemenko PMK, dalam kesempatan tersebut sejumlah kementerian, lembaga, dan mitra pembangunan turut memaparkan praktik baik penanggulangan bencana, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, PT Reasuransi Indonesia Utama, BPJS Ketenagakerjaan dan PT Jasa Asuransi Indonesia.
Pertemuan ini juga membahas pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun ketangguhan bencana yang berkelanjutan. Selain di tingkat pemerintah, kerja sama diharapkan melibatkan akademisi, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, dan mitra pembangunan internasional.
Kemenko PMK berkomitmen untuk terus mendukung forum-forum kerja sama internasional di bidang kebencanaan. Pertemuan seperti ini dinilai penting sebagai sarana berbagi pengalaman, membangun kapasitas, sekaligus memperkuat jejaring di tingkat kawasan.
Delegasi Kamboja dipimpin oleh Deputi Sekretaris Jenderal Non-Bank Financial Service Authority Kamboja Phay Som, serta dihadiri oleh Country Director WFP Indonesia Jennifer Rosenzweig, perwakilan kementerian/lembaga, serta mitra pembangunan terkait
Sumber :Kemenko PMK