Banner Go Green
EKONOMI

Prabowo Bahas Peluncuran Rumah Subsidi Massal dan KUR Perumahan Bersama Menteri PKP di Istana

195
×

Prabowo Bahas Peluncuran Rumah Subsidi Massal dan KUR Perumahan Bersama Menteri PKP di Istana

Sebarkan artikel ini
Presiden Prabowo Subianto menerima laporan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu, 30 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Prabowo Subianto menerima laporan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu, 30 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)

JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengundang Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu (30/7/2025). Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas percepatan program strategis sektor perumahan, termasuk peluncuran rumah subsidi secara besar-besaran dan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus untuk bidang perumahan.

Maruarar menyampaikan bahwa pemerintah tengah mempersiapkan peluncuran program rumah subsidi secara nasional yang dijadwalkan berlangsung pada September mendatang.

“Yang pertama tadi saya laporkan bahwa kami membuat acara di bulan September, yaitu acara launching rumah subsidi. Rencananya secara masif di bulan September,” ujar Maruarar dalam keterangannya usai pertemuan.

Peluncuran ini akan dilakukan serentak di berbagai kota dengan target awal sebanyak 25.000 unit rumah. Pemerintah juga meningkatkan kuota rumah subsidi dari sebelumnya 200 ribu unit menjadi 350 ribu unit pada tahun ini.

“Karena rumah subsidi ini pertama kali kuotanya meningkat. Biasanya sekitar 200 ribuan, tahun ini ada 350 ribu,” tambahnya.

Rumah Subsidi untuk Berbagai Kelompok Profesi
Dalam skema baru ini, pemerintah menetapkan kuota khusus bagi sejumlah kelompok masyarakat. Maruarar menekankan bahwa program ini tidak hanya menyasar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), tapi juga kelompok profesi seperti petani, nelayan, buruh, hingga wartawan dan guru.

“Dan pertama kali dibagi, kita ada pengalokasian buat petani 20 ribu (unit), buat nelayan 20 ribu (unit), buat juga buruh 20 ribu (unit), kemudian juga buat teman-teman media 3 ribu (unit), buat supir sementara ini sudah dialokasikan 8 ribu (unit), kemudian buat guru juga 20 ribu (unit), dan berbagai macam masyarakat lainnya,” jelas Maruarar.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan Pertama di Indonesia
Selain rumah subsidi, agenda besar lainnya adalah peluncuran KUR Perumahan – sebuah inisiatif baru yang diharapkan dapat mempermudah akses pendanaan bagi pelaku usaha di sektor properti.

“Saya melaporkan persiapan KUR perumahan, karena pertama kali di Indonesia ada kredit usaha rakyat untuk perumahan. Baru pertama kali Presiden Prabowo, dukungan dari Danantara, dari BUMN, dikoordinir oleh Bapak Menko Perekonomian, Pak Airlangga, dan Ibu Sri Mulyani. Jadi dari segi supply, itu ada support nanti buat developer, buat kontraktor, itu bisa dengan jumlah yang signifikan,” ungkapnya.

Program ini diharapkan tidak hanya membantu pengembang perumahan rakyat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, termasuk mendukung sektor pariwisata melalui pembangunan homestay berbasis masyarakat. (BPMI Setpres)