JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 23 Juli 2025. Pertemuan tersebut merupakan bagian dari konsultasi antar-lembaga negara menjelang pelaksanaan Sidang Tahunan MPR yang digelar rutin dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, dalam keterangannya kepada media usai pertemuan menyampaikan bahwa MPR telah secara resmi mengundang Presiden Prabowo untuk menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR tahun ini.
“Menurut ketentuan yakni tata tertib MPR, sidang tahunan MPR yang jatuh pada tanggal 16 Agustus digeser menjadi tanggal 15 atau hari Sabtu, maaf, tanggal 15 dan hari Jumat. Karena itu Presiden setuju untuk diselenggarakan Sidang Tahunan MPR pada hari Jumat,” ujar Ahmad Muzani.
Selain itu, pihak MPR juga menyampaikan undangan kepada Presiden untuk hadir dalam peringatan Hari Konstitusi yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2025.
“Kita juga membicarakan tentang Hari Konstitusi yakni tanggal 18 Agustus, kami mengundang kesediaan Presiden untuk datang pada Peringatan Hari Konstitusi pada 18 Agustus 2025,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, turut dibahas pula perkembangan rancangan pokok-pokok haluan negara (PPHN) yang saat ini sedang dalam proses perumusan oleh tim ahli. Presiden Prabowo, menurut Muzani, memberikan arahan agar konsep PPHN ditelaah kembali secara menyeluruh sebelum diputuskan bentuk hukumnya.
“Tadi Presiden minta agar dikaji ulang kembali untuk disempurnakan, setelah itu kemudian nanti akan diputuskan dengan produk apa pokok-pokok haluan negara ini akan dilakukan. Apakah dengan TAP MPR, undang-undang atau produk hukum lainnya,” kata Ahmad Muzani.
Pimpinan MPR dalam pertemuan tersebut juga menyampaikan penghargaan terhadap langkah-langkah Presiden dalam menjalankan diplomasi luar negeri. Kunjungan Prabowo ke sejumlah negara seperti Arab Saudi, Brasil (dalam rangka KTT BRICS), serta Prancis untuk menghadiri perayaan Hari Bastille dinilai berhasil memperkuat posisi Indonesia di mata dunia.
Apresiasi juga diberikan atas kebijakan Presiden dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat, seperti ketersediaan pangan dan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat.
“Kita memberi apresiasi yang tinggi karena telah mengangkat harkat martabat dan kebanggaan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan dihormati di dunia. Dan kita juga mengapresiasi tentang berbagai macam langkah kebijakan Presiden, tentang ketersediaan pangan dan penanganan usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhan rakyat lainnya,” tuturnya.
Sebagai penutup, Ketua MPR menegaskan dukungan lembaganya terhadap sikap konsisten Presiden Prabowo dalam menyuarakan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina di berbagai forum internasional.
“Presiden menyatakan bahwa dukungan bangsa Indonesia tidak akan pernah lelah dan kita tidak akan pernah putus berlanjutan karena itu perlu ada sebuah pokok-pokok haluan negara yang mengikat satu sama lain,” ucapnya.
Sumber : BPMI Setpres