BERITA

Sambut Ramadan, Menko PMK Ajak Manfaatkan Momentum untuk Perbaikan Diri

48
×

Sambut Ramadan, Menko PMK Ajak Manfaatkan Momentum untuk Perbaikan Diri

Sebarkan artikel ini

KEMENKO PMK — Menjelang bulan Ramadan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) mengajak seluruh masyarakat memanfaatkan bulan suci ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan membangun kebiasaan baru yang lebih baik.

Hal ini disampaikan dalam acara SENERGI bertajuk “Siap-Siap Ramadan: Hati Ready, Jiwa Steady” yang digelar di Aula Heritage Kemenko PMK pada Senin (24/2/2025).

Menko PMK menekankan bahwa Ramadan adalah waktu yang tepat untuk membentuk kebiasaan baru. Ia mengutip teori bahwa anak-anak membutuhkan 21 hari untuk membangun habituasi, sementara orang dewasa memerlukan 40 hari. Jika kebiasaan baik dilakukan secara konsisten sepanjang Ramadan dan dilanjutkan setelahnya, maka akan lebih sulit hilang.

Baca Juga  Menko PMK Inisiasi Gerakan #MulaiDari, Manfaatkan Ramadan sebagai Momentum Perubahan

Selain itu, Menko PMK menyoroti tantangan manusia modern yang dihadapkan pada terlalu banyak pilihan. Dahulu, pilihan makanan dan aktivitas anak-anak lebih terbatas, sehingga mereka cenderung mengonsumsi makanan sehat dan bermain di luar rumah. Kini, dengan banyaknya opsi yang tidak selalu sehat, edukasi dan pendampingan dari orang tua menjadi sangat penting.

“Kita harus memahami bahwa membangun kebiasaan baru memerlukan konsistensi, edukasi, dan pendampingan. Ramadan bisa menjadi momentum yang tepat untuk memulai perubahan ini, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam mendampingi generasi mendatang,” ujarnya.

Baca Juga  Sinkronisasi Program Sinergitas Multipihak dalam Penanganan Darurat Bencana

Sebagai bagian dari upaya menginspirasi generasi muda, acara ini juga menghadirkan Raffi Ahmad, sosok pekerja seni yang dikenal dengan jadwal padatnya selama Ramadan. Raffi berbagi pengalaman tentang bagaimana ia tetap produktif meskipun harus memulai aktivitas sejak dini hari.

“Kalau mau sukses, kita harus mau capek, karena kalau belum merasakan capek, bagaimana kita bisa merasakan sukses?” kata Raffi.

Baca Juga  Perkuat Peran Fasilitator, Bimbingan Perkawinan Semakin Berdampak

Raffi juga menekankan pentingnya mengendalikan emosi, terutama di bulan Ramadan yang menjadi momen untuk melatih kesabaran dan menahan hawa nafsu, termasuk dalam hal emosi dan berbagai godaan lainnya.

“Beda antara marah dan tegas. Tegas itu boleh, tapi kalau sudah marah dan emosian, berarti kita tidak bisa mengendalikan diri. Ramadan adalah waktu yang tepat untuk belajar lebih sabar dan menahan diri dari segala bentuk godaan,” ujar Raffi.

Sumber :Kemenko PMK