INHU – Harimau betina Sumatera dikabarkan muncul diperkebunan sawit warga di Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Menurut keterangan warga harimau yang muncul berjenis kelamin betina, karena terlihat bersama seekor anaknya.
Hal tersebut disampaikan, Kepala Balai Besar (Kababes) Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman Suhefti Hasibuan. “Harimau sumatera memang banyak terdapat di Kabupaten Inhu, karena merupakan habitatnya,” kata Kababes, Jumat (5/1).
Munculnya harimau tersebut diperkebunan warga karena habitatnya ikut terdampak banjir. “Harimau ini muncul disebabkan oleh cuaca hujan dan banjir,” sebutnya.
Agar tidak terjadi konflik antara manusia dan satwa (harimau, red), masyarakat setempat dihimbau untuk tidak sendirian bepergian ke kebun ataupun ke hutan yang sepi.
“Saat bertemu atau melihat harimau segera menghindar dan jangan sempat diganggu,” pesan Genman.
Terhadap upaya mitigasi yang dilakukan petugas BKSDA Riau, hasilnya status terakhir penampakan HS di Batang Ceunaku belum ada orang yang melihatnya lagi sejak penampakan pertama kali.
Namun, tim BBKSDA Riau telah melakukan upaya seperti berkoordinasi dengan KPBD Kabupaten Inhu, Camat Batang Cenaku, Kapolsek dan Kanit Intel serta Komandan Pos Koramil Kecamatan Batang Cenaku.
“Koordinasi dilakukan setelah adanya laporan berjumpa satwa liar harimau sumatera oleh warga Desa Puntianai pada tanggal 31 Desember 2023,” jelas Genman.
Sebelum berangkat ke Desa Puntianai, tim terlebih dahulu melakukan Briefing dan apel di Kantor Polsek Kecamatan Batang Cenaku bersama Tim Gabungan untuk menerima arahan dari Kapolsek Kecamatan Batang Cenaku.
Dari Mapolsek Batang Cenaku, tim gabungan berangkat menuju Desa Puntianai dan melakukan koordinasi dan silaturahmi dengan Kades, Kadus, Ketua BPD dan Sando serta dua temannya yang melihat langsung harimau Sumatera.
Kepada petugas, Sando dan 2 temannya mengaku sempat bertemu harimau dan mengambil gambar video serta diunggah di media sosial.
“Saksi mengaku melihat harimau tersebut saat memanen buah sawit di kebunnya menggunakan truk sekitar pukul 16.00 WIB di tanggal 31 Desember 2023. Selain harimau dewasa juga terlihat seekor anakannya,” kata Genman.
Saksi dan temannya mengatakan setelah bertemu dan merekam harimau, karena ketakutan mereka pulang ke rumah. Kemudian memposting video perjumpaan dengan harimau ke media sosial Facebook.
Kemudian, tim gabungan juga melakukan sosialisasi dan memberi himbauan serta mengingatkan kepada masyarakat agar tidak melakukan perburuan, memasang jerat, menangkap, melukai dan membunuh satwa liar yang dilindungi termasuk satwa HS.
“Tim juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati ketika beraktivitas di kebun terutama pada pagi dan sore hari serta mengajak semua pihak dan masyarakat untuk berbagi ruang dan waktu terhadap satwa liar. Di mana pada saat ini kondisi sungai sedang banjir besar dan air menggenangi permukiman warga serta habitat satwa liar yang ada di sekitar wilayah kecamatan Batang Cenaku. Sehingga satwa-satwa liar tersebut mencari dan berpindah tempat untuk mengamankan diri termasuk satwa liar HS,” jelas Genman.
Agar tidak menimbulkan keresahan ditengah masyarakat, tim juga menghimbau foto maupun video perjumpaan dengan harimau tidak diposting di media sosial.
“Jangan memposting foto maupun video perjumpaan dengan satwa liar dilindungi agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat dan hal-hal lain yang dapat mengancam keberadaan satwa liar dan baiknya melaporkan kepada pihak yg terkait apabila menjumpai satwa liar yang dilindungi,” pesan Genman.
Terakhir, dilokasi sekitar tim gabungan memasang himbauan dan peringatan diperlintasan harimau Sumatera. “Saat ini tim BKSDA Riau melakukan pemantauan serta monitoring di lapangan bersama pihak terkait,” tutup Genman.(mcr)