BERITA

Pengungsi Rohingnya Masuk Dumai Sudah Diamankan

349
×

Pengungsi Rohingnya Masuk Dumai Sudah Diamankan

Sebarkan artikel ini

DUMAI – Baru saja masyarakat Dumai gegap gempita merayakan sambutan Tahun Baru 2024, informasi tak enak menyelimuti kota berpenduduk 320 ribu jiwa ini.

Selasa (2/1/2024) malam, sejumlah pengungsi Rohingnya telah masuk ke Kota Dumai lewat pesisir Pelintung.

Info dari petugas Imigrasi Kelas 1 TPI Dumai, para pengungsi yang terkenal susah diatur ini berjumlah 11 orang. Terdiri dari 4 dewasa, selebihnya dibawah umur.

Adapun daftar lengkapnya sebagai berikut:
1. Muhammad Saiful (17th)
2. Muhammad Faruf (20Th)
3. Muhammad Jalil (15Th)
4. Muhammad Roki (19Th)
5. Muhammad Qorim (22Th)
6. Muhammad Habiburrahman (15Th)
7. Muhammad Abbas (28Th)
8. Habiyatu, Pr (16Th)
9. Nurqolimah, Pr (18Th)
10. Verudus, Pr (16Th)
11. Hasmabibi, Pr (3Th)

KRONOLOGI

Selasa (2/1/2024) sekira 21.00 WIB, Personil Polsek Medang Kampai mendapat informasi bahwa ada Warga Negara Asing (WNA/Rohingya) berada di dua lokasi di Kelurahan Pelintung Kecamatan Medang Kampai. Mendapat informasi, Personil Polsek Medang Kampai langsung menuju TKP pertama di bengkel Arifin Jl. Arifin Ahmad RT 04 Kelurahan Pelintung dan menemukan 3 orang laki-laki pengungsi Rohingnya yang sudah diamankan warga. Selanjutnya personil polsek Medang Kampai menuju lokasi kedua di rumah Opung Jl. Arifin Ahmad RT 08 Pelintung dan menemukan 4 orang dewasa (UU Pers) dan 1 balita. Selanjutnya ke-11 orang tersebut dibawa Ke Polsek Medang Kampai dan dikoordinasikan ke pihak Imigrasi Kelas 1 TPI Dumai. Saat berita ini naik, semua pengungsi telah berada di Imigrasi Dumai.

“Kita mau data lagi Bang dengan menggunakan translator (penerjemah-red) dan UNHCR,” kata Kasi Intel Imigrasi.

Dari hasil Interview personil Polsek Medang Kampai, berdasar keterangan warga di lokasi pertama, 3 orang WNA tersebut datang berjalan kaki ke rumah Arifin di Jl. Jawa RT 04 Kelurahan Pelintung untuk meminta makan.

Berdasar historis di setiap negara yang kedatangan pengungsi Rohingnya, karakter pengungsi Rohingnya sangat sulit beradaptasi dengan masyarakat dan petugas negara tempat mereka tiba. Itu sebabnya hampir semua negara, terutama di Asia Tenggara sulit menerima kedatangan mereka, karena para pengungsi Rohingnya tersebut susah diatur.

Agaknya kedatangan para pengungsi Rohingnya jadi “kado” bagi masyarakat Dumai.(Es)