BERITA

Saat CFD, DP3AP2KB Ajak Warga Cegah Stunting

484
×

Saat CFD, DP3AP2KB Ajak Warga Cegah Stunting

Sebarkan artikel ini
Saat CFD, DP3AP2KB Ajak Warga Cegah Stunting, Foto: dok mcr

PEKANBARU – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Riau mengadakan penyuluhan tentang pencegahan stunting di area Car Free Day (CFD) Jalan Sudirman, Minggu pagi (01/10/2023). Selain pencegahan stunting, DP3AP2KB juga turut membagikan vitamin Fe atau tablet tambah zat besi bagi remaja putri.

“Ayo bapak, ibu. Bagi yang punya anak dan remaja putri datang ke gerai kami, kami akan memberikan tablet Fe untuk remaja putrinya,” ajak Misbah dari DP3AP2KB selaku pembawa acara tersebut pada warga Pekanbaru yang berlalu lalang di depan gerainya.

Misbah kembali mengingatkan definisi stunting dengan bahasa yang mudah dipahami. Bahwa, stunting adalah anak yang mengalami gagal tumbuh dan gagal kembang jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

Dijelaskannya juga, anemia banyak terjadi pada remaja putri, karena perempuan mengalami menstruasi setiap bulannya. Dimana, sel darah merah akan berkurang saat siklus tersebut terjadi.

Saat sesi tanya jawab, Oci, warga Pekanbaru yang juga seorang ibu rumah tangga mengatakan sudah mengetahui tentang stunting, dan mengatakan ia juga akan menjaga anak perempuannya dari anemia.

“Iya, stunting itu kalau pertumbuhan anak lebih lambat, tidak seperti anak-anak biasanya,” jawabnya dengan yakin.

Senang dengan jawaban dari Oci, Misbah kembali bertanya apakah dia tau apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting.

“Gizi seimbang, sanitasi dan airnya bersih, juga ASI eksklusif,” jawabnya kembali.

Definisi stunting sendiri mengalami perubahan. Menurut WHO (2015), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Namun di tahun 2020, WHO mengatakan bahwa stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.(mcr)