JAKARTA – Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Indonesia, Silmy Karim buka suara usai ramai-ramai mahasiswa Indonesia berganti kewarganegaraan Singapura.
Silmy Karim selaku Dirjen Imigrasi menyayangkan banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) yang pindah menjadi Warga Negara Singapura.
Dengan begitu membuat talenta yang ada di tanah air semakin berkurang.
Dirjen Imigrasi juga mengatakan, kondisi semacam itu merugikan Indonesia karena kehilangan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan Kompeten.
“Buat Indonesia tidak baik, kehilangan talenta unggul,” ujar dia, dikutip dari detik.com, Jumat (14/07).
Lebih lanjut, Silmy juga menerangkan setiap negara punya kepentingan terhadap kepentingan nasional. Beberapa di antaranya di bidang industri, teknologi, hingga digitalisasi.
Untuk memperkuat kepentingan nasional itu, setiap negara berlomba mengambil talenta terbaik dari mana saja.
“Mereka mengambil talenta dari luar negeri yang sudah jadi dan produktif. Kan, kelihatan dari usia produktif dari 25-35 (tahun),” ungkap Silmy.
Silmy juga membeberkan alasan ramai-ramai pelajar RI pindah kewarganegaraan.
“Dari beberapa informasi yang saya peroleh karena faktor kesempatan yang lebih baik,” ujar dia.
Kesempatan lebih baik yang dimaksud yakni dari sisi ekonomi, termasuk lapangan kerja yang menjanjikan.
Sebelumnya, di acara Gen Z Festival 2023, Silmy mengatakan pelajar RI bondong-bondong pindah warga negara.
“Saya lupa datanya, kalau nggak 100, seribu orang mahasiswa Indonesia di Singapura menjadi warga negara Singapura setiap tahunnya,” kata dia pekan lalu.
Silmy kemudian menegaskan bahwa per tahun sekitar seribu warga Indonesia pindah kewarganegaraan jadi warga negara Singapura.
“Iya per tahun, 1.000 (mahasiswa RI), usia 25-35 tahun,” ujar dia.
Di acara Gen Z tersebut, Silmy mengungkapkan kini Indonesia berebut dengan negara lain untuk mendapat sumber daya yang lebih baik.
Lebih lanjut, Silmy menerangkan Indonesia perlu meningkatkan sumber daya manusia.
Semakin banyak orang yang pintar, lanjut dia, semakin membuat Indonesia maju. Silmy mengaku tak akan sungkan membantu Generasi Z.
“Bersaing kita merebut orang-orang hebat, orang-orang pintar,” ujar dia.
Untuk menentukan masa depan bangsa, kata dia, pemerintah dan masyarakat harus bersatu.***
Editor: Redaksi