PALEMBANG – Harga tandan buah segar (TBS) sawit di Sumatera Selatan kembali turun pada penetapan untuk 1 bulan kedepan. Harga sawit turun menjadi Rp 2.120/Kg dari Rp 2.170/Kg.
Dalam penetapan harga Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan 9 Juni kemarin, harga sawit terus turun sejak 2023. Penurunan tidak signifikan, tapi terus terjadi setiap penetapan harga.
“Memasuki awal bulan Juni ini harga sawit di Sumatera Selatan dan provinsi penghasil Sawit lainnya di Indonesia rata rata mengalami penurunan,” kata Analis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, M Rudi Arpian, Minggu (11/6/2023).
Rudi menyebut penurunan ini dipengaruhi dari penurunan harga referensi crude palm oil (CPO). Hal ini diakibatkan menurunnya permintaan minyak kelapa sawit dunia yang disebabkan oleh membanjirnya minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai dan biji bunga matahari.
Selain itu, penurunannya juga di pengaruhi adanya pembebasan bea masuk minyak kedelai. Termasuk minyak bunga matahari oleh India yang akibatnya permintaan CPO dari India merosot sampai 30 persen terendah dalam delapan bulan terakhir.
Secara nasional ekspor CPO Indonesia pun turun drastis. Negara tujuan yang banyak mengurangi impornya antara lain Tiongkok turun hingga 242,8 ribu ton, diikuti Mesir dan Timur Tengah turun 129,4 ribu ton, Bangladesh tutun 50,5 ribu ton, India turun 68,3 ribu tondan Belanda turun 54,9 ribu ton.
“Kenaikan ekspor terjadi untuk tujuan Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Rusia, dan Pakistan,” kata Rudi.
Sementara di dalam negeri produksi minyak kelapa sawit terus meningkat seiring telah berlalunya masa trek kelapa sawit. Produksi meningkat sementara ekspor menurun, inilah menjadi salah satu penyebab turunnya harga TBS di tingkat petani
“Ada setitik harapan untuk memacu harga sawit, Pemerintah berencana membentuk harga acuan sendiri untuk minyak sawit mentah (CPO). Selama ini Indonesia sebagai produsen terbesar CPO di dunia, tetapi Industri sawit dalam negeri malah mengacu pada kedua bursa utama MDEX di Malaysia dan Rotterdam di Belanda,” katanya.
Dengan adanya harga acuan sendiri diharapkan dapat mempermudah pengusaha, meningkatkan efisiensi dan transparansi. Sehingga bisa memainkan peranan yang lebih penting dalam dunia perkelapasawitan global
Didalam negeri harga CPO yang lebih baik akan memberikan keuntungan tersendiri bagi produsen CPO dan produk sawit. Dimana dampaknya akan meningkatkan harga TBS di tingkat petani.
*Berikut Hasil Penetapan Harga TBS Sumatera Selatan pada 9 Juni 2023:*
– Tahun 3 harga Rp 1.849,97
– Tahun 4 harga Rp 1.897,33
– Tahun 5 harga Rp 1.940,75
– Tahun 6 harga Rp 1.979,34
– Tahun 7 harga Rp 2.013,99
– Tahun 8 harga Rp 2.045,56
– Tahun 9 harga Rp 2.072,32
– Tahu 10-20 harga Rp 2.120,13
– Tahun 21 harga Rp 2.092,50
– Tahun 22 harga Rp 2.068,82
– Tahun 23 harga Rp 2.040,75
– Tahun 24 harga Rp 2.008,73
– Tahun 25 harga Rp 1.936,85
Sumber: detik.com