JAKARTA – Istiqomah (40) merupakan warga asli Kabupaten Tulungagung yang memanfaatkan program JKN untuk mendapatkan pengobatan secara rutin di fasilitas kesehatan. Sebelumnya, diagnosa kanker yang disampaikan oleh dokter membuat dirinya harus berpikir lebih keras lagi untuk mempersiapkan biaya pengobatannya.
“Awalnya tahun 1997 saya menderita kanker ganas di leher, saat itu belum punya JKN. Berobat yang harus rutin dan juga operasi saat itu pakai umum, biayanya sangat luar biasa banyaknya, bingung sekali antara pengin sehat tapi juga harus menyiapkan uang yang segitu banyaknya. Lalu pada tahun 2012 divonis kena kanker payudara,” kata Istiqomah dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/6/2023).
Ia mengatakan sudah lebih dari sepuluh tahun mengidap kanker payudara. Meskipun begitu ia tidak mau pasrah terhadap keadaan. Hal itu tidak membuat dirinya putus semangat untuk terus mendapatkan pengobatan yang terbaik.
Menurutnya, jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan secara utuh untuk menjalani pengobatan setiap bulan menghadirkan banyak manfaat. Sebab membantu dirinya untuk mendapatkan layanan operasi pengangkatan kanker payudara yang dialami.
“Alhamdulillah sudah terdaftar peserta JKN, jadi bisa berobat dengan tenang. Setiap bulan saya menggunakan, sangat terbantu dengan program JKN. Kalau tidak punya rasanya hidup seperti bingung, khawatir kalau nanti sakit berobat habis banyak gimana, uang dari mana,” ujarnya.
Peserta dengan hak pelayanan di kelas tiga ini menceritakan apa saja manfaat yang telah dirasakan sebagai peserta JKN. Ia percaya bahwa terdaftar sebagai peserta JKN ini tidak hanya mendapatkan manfaat untuk diri sendiri, namun juga untuk orang lain.
“Dulu waktu saya pakai umum, sekali pengobatan biayanya sekitar Rp 500.000 dan hanya bertahan empat hari saja, sedangkan sakit saya bertahun-tahun. Kalau dinilai uangnya ya sangat banyak sekali, ratusan juta biayanya,” ungkapnya.
Ia mengaku dua kali operasi pengangkatan kanker payudara seluruhnya menggunakan kartu JKN. Mulai dari pengobatan awal hingga kondisinya membaik sampai sekarang ini, tidak pernah diminta tambahan biaya saat berobat ke fasilitas kesehatan. Seluruh pengobatan yang didapatkan secara gratis.
“Terakhir operasi di tahun 2021, pakai JKN juga. Bayangkan saja berapa tahun itu saya pakai dan tiap bulan saya berobat, tidak terbayang berapa banyak biayanya kalau tidak pakai JKN. Sangat bersyukur sampai hari ini masih diberikan kesehatan dan dibantu lewat program yang mulia ini,” jelasnya.
Ia mengakui mendapatkan pelayanan yang terbaik sesuai dengan standar pelayanan. Tidak dijumpai adanya kendala, baik secara administrasi dan diberikan hak pelayanan yang sama baiknya dengan pasien lainnya.
“Selama berobat saya gak pernah ada kesulitan, pelayanannya sangat bagus. Semua perawat dan dokternya ramah, baik semuanya. Pelayanannya juga gak dibedakan sama pasien umum, pakai JKN sangat luar biasa,” katanya.
Istiqomah turut mengajak keluarga dan kerabat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN untuk segera mendaftarkan diri di kantor BPJS Kesehatan.
“Karena saya sudah merasakan sendiri, banyak pengalaman kemudahan dan keringanan yang saya dapatkan lewat Program JKN. Jadi ya saya pasti menyarankan ke keluarga atau teman yang belum menjadi peserta JKN untuk segera daftar. Saya jamin manfaatnya sangat luar biasa,” ungkap Istiqomah.
Ia pun turut menyampaikan rasa terima kasih kepada BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional. Ia berharap program yang dirasa memberikan banyak manfaat ini dapat terus berlanjut untuk membantu dan meringankan masyarakat, khususnya dalam segi finansial.
“Saya sangat terima kasih kepada BPJS Kesehatan dan juga pemerintah, semoga program yang luar biasa ini terus berlanjut dengan manfaat yang terus mengalir. Sungguh sangat membantu masyarakat secara finansial, khususnya masyarakat menengah ke bawah,” tutup Istiqomah.
Sumber: detik.com