DUMAI – Salah satu yang menjadi program andalan pasangan balon Wali Kota Dumai dan Wakil Wali Kota Dumai, Paisal – Amris adalah mengentaskan kemiskinan. Tujuannya untuk meningkatkan taraf perekonomian dan mensejahterakan masyarakat Dumai.
Pasangan yang terkenal dengan jargon “PAS Untuk Semua” akan memberdayakan masyarakat di tiap kelurahan melalui industri padat karya.
Paisal kepada awak media baru baru ini Selasa mengharapkan dengan adanya program tersebut bisa meminimalisir angka pengangguran di Kota Dumai. “Kita akan melakukan semaksimal mungkin, sehingga jangan lagi ada putra-putri tempatan yang hanya menjadi penonton di daerahnya sendiri,”sebut ayah dari dua orang putra dan dua putri ini menimpali.
“Sebab masalah pengangguran ini harus cepat diatasi karena berpotensi menimbulkan masalah sosial seperti kemiskinan dan kriminalitas,”ucap Paisal yang sudah mengantongi gelar Magister Administrasi Rumah Sakit usai menamatkan studinya dalam mengambil Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
Menurut dia, sebenarnya di Dumai sudah memiliki aturan yang mengikat mengenai ketenagakerjaan melalui Peraturan Daerah (Perda) Kota Dumai nomor 10 tahun 2014 yakni setiap perusahaan wajib mempekerjakan tenaga kerja lokal 70 persen berbanding 30 persen tenaga kerja luar.
“Hanya saja implementasinya hingga saat ini belum maksimal,”ucap pria kelahiran Bagansiapiapi, 12 Januari 1975 ini sedikit menyesalkan.
Untuk itu, industri padat karya yang dimaksud adalah dengan memberdayakan sektor dunia usaha mikro kecil menengah (UMKM). Paisal-Amris akan memberikan bantuan modal kepada para pelaku UMKM yang bergerak di bidang usaha kerajinan dan konveksi yang nantinya akan dijalankan oleh para “emak-emak” di setiap kelurahan.
Pemerintah akan memberikan bantuan modal secara penuh, mulai dari pengadaan peralatan, bahan baku dan bahkan sampai dengan pola pemasaran. “Kegiatan industri padat karya ini diharapkan menjadi nilai tambah peningkatan ekonomi keluarga. Jadi para emak-emak akan menjadi lebih mandiri dan tidak lagi bergantung pada suami,”ucapnya lagi.
Kedepannya, untuk keberhasilan program tersebut, Lanjut Paisal, kegiatan tersebut akan dievaluasi dan dikontrol langsung oleh pihak kelurahan. “Anggaran yang diberikan diharapkan dikelola dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan, terlaksana secara tepat sasaran dan tepat guna,”tegas dia.
Disambungnya, Pemerintah Kota Dumai juga akan besinergi dengan perusahaan untuk sama-sama peduli terhadap peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat.
Disampaikannya, nanti, program corporate social rensponsibility (CSR) setiap perusahaan tak hanya berfokus kepada UMKM juga melainkan di sektor pendidikan. Khusus untuk sektor pendidikan, pemerintah akan membekali para pencaker lokal dengan ilmu dan skill melalui pelatihan workshop sesuai dengan permintaan perusahaan.
“Kita akan menempatkan pelatihan tersebut setiap kelurahan dan kecamatan, sehingga putra-putri kita juga mempunyai nilai jual dan berdaya saing tinggi,”kata Paisal lagi.
Bagi pria berlatar belakang seorang birokrat ini juga menekankan kepada perusahaan harus peduli dengan nasib anak tempatan. “Jadi perusahaan akan kita rangkul dan kita tidak muluk-muluk, kita hanya menginginkan agar mari bersama-sama membangun Dumai menjadi lebih baik lagi,” harapnya.
Tak sampai di situ saja, ia juga akan memprioritaskan persoalan ketenagakerjaan lokal. Strategi jitu yang akan dilakukan pasangan ini, dengan tidak serta merta menerbitkan KTP Dumai bagi warga pendatang baru.
“Dengan demikian, kesempatan lebih terbuka lebar kepada putra-putri daerah untuk bekerja di perusahaan yang berdiri di kota kita (Dumai),”sebutnya sembari mengatakan jika cara ini salah satu upaya penguatan Perda 10/2014 tersebut.
“Kita akan memblok dalam artian bukan melarang mereka masuk ke Dumai hanya saja memblok KTP bagi warga pendatang, jadi kesempatan lebih terbuka lebar bagi anak daerah,”ujarnya meyakini.
Dirinya juga melirik ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di Dumai. “Kita akan memperbanyak bisnis yang banyak menyerap tenaga kerja,” pungkas nya.*** [Revolusi]