PADANG – Musisi Indonesia selalu berinovasi dalam melahirkan karya lagu. Berbekal kemajuan teknologi membuat mereka semakin kreatif dalam memenuhi selera pasar yang cenderung dinamis.
Mengamati perjalanan musik di Tanah air, biasanya tiap dekade terjadi perubahan trend marketnya, seperti ada siklus bagi genre musik untuk mendominasinya. Aliran musik rock punya kesempatan yang sama untuk dapat kembali merajai belantika musik Indonesia pada dekade 20-an yang baru saja kita masuki.
Ikut berpartisipasi dalam mengembalikan kejayaan musik rock di Indonesia, Heru Erlangga merilis single perdananya yang berjudul Bila Memang Patah Hati, pada hari Ahad 5 Januari 2020 di channel YouTube Aci Cahaya.
Heru Erlangga saat diwawancarai, Senin (6/1/2020) di Padang, mengatakan ingin selalu optimis dalam berkarya, apa pun itu jenis musiknya. Alasannha memilih nuansa rock, karena lagunya penuh dengan penekanan, lewat nuansa rock dapat melahirkan emosi yang total, jujur, dan jelas.
“Lagu Bila Memang Patah Hati masih menceritakan tentang cinta yang berujung patah hati. Yah, bisa dibilang keluhan atau semacam penyakit orang-orang yang sedang dalam bercinta, pada akhirnya harus mengalami putus cinta. Iya, patah hati begitu. Tapi lagu ini bukan hanya membahas tentang patah hati saja, lagu ini lebih menekankan bagaimana seseorang sebaiknya bersikap apabila sedang putus cinta atau patah hati,” kata Heru.
Heru juga mengatakan, lagu Bila Memang Patah Hati ditulis pada tahun 2017. “Kalau inspirasi sebenarnya sih tidak ada, karena aku menyukai seluruh genre lagu. Yah, lebih banyak referensi begitu. Banyak juga band dan penyanyi solo di luar negeri yang menginspirasi aku dalam berkarya, seperti; Sting, Duran Duran, Alter Bridge.”
Konsep musik lagu Bila Memang Patah Hati tetap ringan dan mudah dinikmati. Musik dengan gaya pop rock 2000-an dengan paduan unsur rock 90-an dan 2000-an. Komposisi musik sendiri lebih keleluasaannya saja. Bebas dan tidak terlalu harus mengikuti dengan standar-standar musik sekarang.
“Additional players pun setuju dengan konsep yang aku buat, mereka juga seide, gaya main musiknya pun tidak aku batasi, bagaimana pukulan drumnya, gitarnya juga. Tetapi yang aku pentingkan itu, lebih ke penekanan lagu, seperti reff, harus tegas, dan sedikit keras,” kata Heru.
Mengusung tema roman, Heru menyelipkan pesan inspiratif lewat liriknya, “Lagu ini, memang kuat dengan pesan religiusnya. Tetang bagaimana Allah SWT telah menciptakan hati manusia, dan memahami arti dari sebuah kata ‘Memiliki’.” ungkapnya.
Menurutnya, tujuan Allah SWT menciptakan rasa cinta bagi umat manusia di dunia adalah untuk menjadikan kita lebih bertaqwa. Dengan adanya cinta yang telah Allah SWT berikan, apa saja mengenai cinta, di situlah ada tugas untuk kita selalu memuji kebesaran Sang Pencipta yang telah menciptakan sebuah cinta pada manusia.
“Bukan mentuhankan cinta, terlebih bukan padanya. Cinta adalah anugerah dari Allah SWT. Jika kita mencintai sesuatu, haruslah berlandaskan karena Allah SWT. Jika tidak, yah, akan merasa kehilangan,” kata Heru.
Meskipun lagu Bila Memang Patah Hati bertemakan putus cinta, tapi lirik dan nadanya berusaha untuk mengajak pendengar yang mengalami situasi yang sama agar menyikapinya dengan kedewasaan.
“Kecengengan, bukan berarti aku tidak pernah merasakannya. Semua orang bisa saja pernah cengeng saat diputusin pacarnya. Tapi ada hal yang sebenarnya lebih dari sebuah kecengengan itu, yaitu sikap. Apalagi jika patah hati itu dialami oleh seorang lelaki,” kata Heru.
Meskipun lagu Bila Memang Patah Hati jadi lagu pertama bagi Heru Erlangga dalam menapaki karir di dunia musik, namun karakter sebagai arranger musik sudah cukup lama dijalaninya. Beberapa lagu yang diaransemen Heru pernah mendapat tempat di hati penikmat musik Tanah air, salah satunya lagu Ana Uhibbuka Fillah yang dinyanyikan oleh Aci Cahaya, musik dan vokalnya diaransemen oleh Heru Erlangga.
“Aku sudah menekuni dunia musik sejak tahun 2010. Tapi dari kecil aku sudah menyukai musik dari pada bermain layang-layang dan kelereng, he he he. Musik sudah seperti makan dan minum setiap harinya, tidak pernah ada kata bosan. Aku menyukai semua bentuk berkarya musik, dan bernyanyi merupakan hobi bagi aku. Aku ingin menyampaikan lagu Bila Memang Patah Hati dengan suaraku sendiri,” kata Heru.
[Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli]