LISHUI, CHINA – Media OutReach Newswire – Pada Sidang ke-78 Majelis Kesehatan Dunia di Jenewa awal tahun ini, sebuah proyek layanan kesehatan pedesaan dari Tiongkok timur menarik perhatian dunia.
Kabupaten pegunungan Jingning She Autonomous County di Kota Lishui, Zhejiang, memperkenalkan model “Smart Mobile Hospital + AI” — sebuah inovasi yang menunjukkan bagaimana transformasi digital dapat menghadirkan layanan medis berkualitas ke daerah terpencil.
Para delegasi mengatakan proyek ini memberikan gambaran bagaimana teknologi dapat menjembatani kesenjangan layanan kesehatan di komunitas pegunungan, di mana akses ke dokter selama ini dibatasi oleh geografi.
Bagi Liu Yuyu yang berusia 81 tahun, kesenjangan tersebut dulu berarti harus menempuh beberapa jam di jalan pegunungan yang curam hanya untuk menemui seorang spesialis di Hangzhou, ibu kota provinsi. Sekarang, dia cukup mengunjungi klinik kecamatan dan bertemu dokter melalui layar definisi tinggi. Seluruh riwayat medisnya, yang tersimpan di sistem kesehatan berbasis cloud Zhejiang, memungkinkan para spesialis ratusan kilometer jauhnya untuk meninjau datanya dan menyesuaikan perawatan secara real-time.
Perubahan seperti ini sedang membentuk ulang layanan kesehatan di Kabupaten Jingning She, Lishui, kampung halaman pegunungan Liu di Zhejiang timur. Didukung oleh jaringan 5G Zhejiang Mobile, kecerdasan buatan, dan alat big-data, program “Smart Mobile Hospital + AI” menghadirkan layanan medis canggih bahkan ke desa-desa yang paling terpencil.
Di Jingning, yang dikenal sebagai tanah “sembilan bagian gunung, setengah bagian air, dan setengah bagian sawah,” mengunjungi dokter selama ini merupakan tantangan. Beberapa penduduk masih menghabiskan satu jam untuk mencapai klinik kecamatan dan lebih dari dua jam untuk sampai ke rumah sakit kabupaten. Dengan sistem baru ini, konsultasi dan diagnosis yang sebelumnya memerlukan perjalanan ke kota kini bisa dilakukan hampir secara instan.
Untuk mengatasi geografi wilayah yang terjal, Zhejiang Mobile mengubah kendaraan layanan mereka menjadi klinik bergerak yang mendukung 5G. Setiap mobil mempertahankan sinyal stabil di jalan berkelok, mentransmisikan gambar resolusi tinggi dan hasil tes ke rumah sakit tingkat atas. Di dalamnya, perangkat lunak berbasis AI menganalisis gejala dan membantu dokter lokal dalam mendiagnosis pasien serta merekomendasikan pengobatan.
Setiap kendaraan berfungsi sebagai mini rumah sakit, dilengkapi dengan lebih dari 20 jenis perangkat medis, mulai dari ultrasound portabel dan monitor ECG hingga alat analisis fungsi paru. Dokter kecamatan dapat melakukan pemeriksaan, meresepkan obat, dan bahkan memberikan perawatan darurat di tempat. Untuk kasus yang rumit, mereka langsung terhubung dengan spesialis di rumah sakit kota atau provinsi melalui jaringan 5G yang sama.
Otoritas kesehatan setempat mengatakan platform Zhejiang Mobile membantu mengotomatisasi skrining penyakit kronis seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, dan katarak, sekaligus merekomendasikan obat atau tes lanjutan. Ini telah secara signifikan meningkatkan deteksi dini dan mengurangi kasus serius di kalangan lansia.
Agar “Smart Mobile Hospital” tidak hanya melayani kebutuhan klinis harian tetapi juga tanggap darurat, Zhejiang Mobile bekerja sama dengan otoritas lokal untuk menghubungkan sistem data di berbagai departemen, keamanan publik, urusan sipil, dan asuransi sosial. Perusahaan membantu membangun alur kerja terintegrasi yang menyatukan layanan darurat pra-rumah sakit dengan perawatan di rumah sakit.
Ketika terjadi darurat di wilayah pegunungan terpencil, sistem ini dapat secara otomatis menyesuaikan dan mengerahkan baik rumah sakit bergerak maupun ambulans, memastikan penyelamatan cepat dan terkoordinasi.
“Ketika pasien naik ke kendaraan, teknologi pengenalan wajah langsung mengonfirmasi identitas mereka dan mengambil informasi keluarga serta asuransi. Semua prosedur pendaftaran dan penerimaan dilakukan sebelumnya, sehingga pasien secara efektif sudah diterima saat naik kendaraan,” kata Chen Lifeng, direktur Pusat Kesehatan Kecamatan Dajun di Kabupaten Jingning.
Melalui tautan 5G real-time antara kendaraan dan rumah sakit, data tanda vital dikirim ke ruang gawat darurat saat dokter memberikan panduan jarak jauh. Ini memungkinkan perawatan berkelanjutan sepanjang rantai — dari lokasi penyelamatan ke kendaraan hingga rumah sakit.
Tujuh unit medis Zhejiang Mobile kini melayani Kabupaten Jingning, mencakup 67 desa dan 78 titik pemberhentian rutin. Mereka telah menempuh lebih dari 250.000 kilometer dan memberikan perawatan kepada lebih dari 100.000 penduduk. Bagi keluarga yang dulunya terpisah dari layanan kesehatan modern karena pegunungan, akses kini akhirnya terjangkau.
Dokter lokal mengatakan 5G dan AI mengubah tidak hanya cara pasien dirawat tetapi juga cara mereka memandang pengobatan. Pemeriksaan rutin menangkap penyakit lebih awal, dan meningkatnya kepercayaan pada konsultasi jarak jauh mendorong orang untuk mencari bantuan lebih cepat.
Seiring Tiongkok terus memodernisasi jaringan layanan kesehatan primer yang luas, eksperimen di Jingning menjadi perhatian banyak pihak. Smart Mobile Hospital Zhejiang Mobile dapat menjadi model bagi wilayah terpencil lain yang mencari solusi medis berbasis teknologi yang terjangkau.
Liu, yang dulu takut dengan perjalanan panjang ke kota, sekarang bercanda bahwa dokternya melakukan perjalanan lebih jauh daripada dia. “Mereka datang ke sini melalui layar. Dan saya tidak ketinggalan bus lagi,” katanya sambil tertawa.
Keterangan Foto: Di dalam klinik bergerak 5G Zhejiang Mobile, seorang dokter menggunakan perangkat diagnostik yang terhubung untuk memeriksa pasien dan mentransmisikan data real-time ke rumah sakit tingkat atas.
Hashtag: #ChinaMobileCommunicationsGroupZhejiang
The issuer is solely responsible for the content of this announcement.
