DEPOK – Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) melakukan serah terima sebanyak 588 calon taruna (catar) Politeknik Kemenkumham kepada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum dan HAM, Kamis (11/01/2024).
Melalui serah terima ini, para catar yang terbagi ke dalam Politeknik Imigrasi (Poltekim) dan Polteknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) resmi menjadi tanggung jawab BPSDM untuk menjalani pendidikan, pengasuhan, dan pelatihan.
Kepala Badan Pendidikan dan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum dan HAM, Iwan Santoso, mengucapkan selamat kepada seluruh catar yang berhasil lolos masuk sekolah kedinasan ini. Iwan mengatakan seluruh catar ini adalah putra-putri terbaik yang berhak mengikuti pendidikan setelah melalui tahapan seleksi yang ketat.
“Proses seleksi merupakan upaya strategis yang dilakukan Kementerian Hukum dan HAM dalam memperoleh tenaga teknis yang profesional dan berintegritas tinggi di bidang Keimigrasian dan Pemasyarakatan,” ujar Iwan.
Hal tersebut, lanjutnya, untuk memastikan bahwa setiap individu yang dipilih tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis yang diperlukan, tetapi juga nilai-nilai etika dan moral yang kuat serta memiliki integritas, wawasan global, mampu menguasai IT dan bahasa asing.
Melalui tahapan seleksi yang ketat, kompetitif, transparan dan akuntabel guna menemukan tunas-tunas pengayoman yang handal dan berintegritas, Kemenkumham telah menerima calon taruna/taruni tahun 2023 sejumlah 588 orang yang terdiri dari 298 orang formasi umum Poltekim, 221 orang formasi umum Poltekip, 10 orang formasi pegawai Poltekim, 59 orang formasi pegawai Poltekip, dan 11 orang formasi Papua dan Papua Barat yang tidak terisi karena peserta gugur dalam tahapan seleksi (nilai tidak memenuhi standar minimal yang sudah ditetapkan).
Selanjutnya, calon taruna/taruni tersebut akan memulai proses pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan di kampus politeknik selama 4 tahun ke depan.
Iwan berpesan agar para catar menyiapkan fisik dan mental karena masa pendidikan yang akan dijalani memerlukan banyak pengorbanan.