GAYA HIDUP

5 Penyakit yang Ditimbulkan Wabah Tikus

640
×

5 Penyakit yang Ditimbulkan Wabah Tikus

Sebarkan artikel ini
5 penyakit yang disebabkan tikus.Foto: Thinkstock

JAKARTA – Terkait dengan tudingan penyebaran penyakit yang dapat disebarkan oleh tikus, Souyris mengklaim bahwa tikus yang sedang menjadi pembahasan berbeda dengan tikus hitam yang dapat membawa wabah. Namun tikus tersebut tetap dapat membawa penyakit seperti leptospirosis.

Paris sedang menghadapi wabah tikus yang diperkirakan jumlahnya mencapai 6 juta ekor. Berkaitan dengan hal ini, walikota Paris Anne Hidalgo meminta masyarakat untuk menerima keadaan dan bisa ‘hidup bersama’ dengan tikus.

Sementara itu, wakil walikota Paris untuk kesehatan masyarakat Anne Souyris mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah mempelajari sejauh mana manusia dan tikus dapat hidup bersama.

Tikus di Paris tidak menimbulkan risiko kesehatan masyarakat yang signifikan. Kami membutuhkan saran ilmiah, bukan siaran pers politik,” ucap Souyris, dikutip dari CNN, Jumat (16/6/2023).

Penyakit yang Ditimbulkan Tikus

Ketika manusia harus hidup berdampingan dengan populasi tikus yang besar, risiko masalah kesehatan tentu tidak terelakkan. Keberadaan tikus dapat menularkan penyakit ke manusia atau sebaliknya (zoonosis).

Dikutip dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), tikus dapat menularkan sejumlah penyakit melalui kontak dengan kotoran, urine, air liur, gigitan, hingga udara. Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah penyakit yang ditimbulkan oleh tikus:

1. Leptospirosis

Dikutip dari laman CDC, leptospirosis adalah penyakit bakteri yang menyerang manusia dan hewan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dari genus Leptospira.

Pada manusia, hal itu dapat menyebabkan berbagai gejala, beberapa di antaranya mungkin disalahartikan sebagai penyakit lain. Namun, beberapa orang yang terinfeksi mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Adapun gejala leptospirosis di antaranya, demam tinggi, sakit kepala, menggigil, nyeri otot, muntah, penyakit kuning (kulit dan mata kuning), mata merah, sakit perut, diare, dan ruam.

Jika tidak ditangani, leptospirosis dapat memicu kerusakan ginjal, meningitis (radang selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang), gagal hati, gangguan pernapasan, dan bahkan kematian.

2. Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS)

Penyakit HPS merupakan penyakit pernapasan yang langka dan parah. HPS disebabkan oleh hantavirus.

Siapa pun yang bersentuhan dengan hewan pengerat yang membawa hantavirus berisiko terkena HPS. Bahkan orang sehat pun berisiko terkena infeksi HPS jika terpapar virus.

Gejala awal HPS antara lain, demam, nyeri otot, sakit kepala, batuk, susah bernapas. Gejala pun akan berkembang dengan cepat dan berat mulai dari tekanan darah tidak normal, syok hingga gagal napas

3. Rat Bite Fever (RBF).

Penyakit yang patut diwaspadai jika hidup berdampingan dengan tikus yaitu demam gigitan tikus atau RBF.

Demam gigitan tikus disebabkan oleh bakteri Streptobacillus moniliformis atau Spirillum minus yang bisa ditemukan di mulut, hidung, sekresi konjungtiva, dan urine tikus.

Jika tidak ditangani, RBF akan berakibat fatal.

4. Salmonellosis dan Campylobacteriosis

Bakteri Salmonella dan Campylobacter umum dianggap sebagai bakteri patogen yang berasal dari makanan. Namun hewan pengerat seperti tikus dianggap dapat memperbanyak dan mentransmisikan bakteri pada hewan dan makanan.

Keduanya secara tidak langsung juga bagian dari penyakit zoonosis. Jika produk makanan tidak dimasak dengan benar, bakteri akan menginfeksi manusia.

5. Tularemia

Tularemia adalah penyakit bakteri yang disebabkan oleh Francisella tularensis dan paling sering ditemukan pada hewan liar (tikus, berang-berang, kelinci, dan hewan lainnya). Orang dan hewan peliharaan mereka dapat menjadi sakit akibat tularemia dengan melakukan kontak dengan hewan mati atau sakit yang terinfeksi.

Tularemia dapat mengancam jiwa, tetapi sebagian besar infeksi berhasil diobati dengan antibiotik.***

Editor: Redaksi