BERITA

3.147 Jemaah Calon Haji DIY Berangkat Tahun Ini, Tertua Usia 93 Tahun

680
×

3.147 Jemaah Calon Haji DIY Berangkat Tahun Ini, Tertua Usia 93 Tahun

Sebarkan artikel ini

YOGYAKARTA – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberangkatkan sebanyak 3.147 calon jemaah calon haji tahun ini. Calon jemaah haji tertua berusia 93 tahun 6 bulan. Sedangkan yang termuda berusia 18 tahun 2 bulan.

“93 lebih 6 bulan (yang tertua). Paling muda 18 tahun lebih sedikit 2 bulan atau berapa. 93 tahun itu dari Bantul yang tertua,” ujar Kepala Kanwil Kemenag DIY Masmin Afif kepada wartawan usai acara Pamitan Calon Jemaah Haji DIY di kompleks Kepatihan, Jumat (19/5/2023).

Masmin menjelaskan, Kemenag sedang menyiapkan layanan haji lansia dengan tagline ‘haji berkeadilan, ramah lansia’. Layanan tersebut untuk pendampingan calon jemaah haji lansia.

“Jadi jemaah haji yang sepuh-sepuh akan mendapatkan perhatian dan layanan. Utamanya memang memberdayakan semua petugas kloter termasuk ketua regu, ketua rombongan, dan jemaah untuk bisa saling membantu,” jelas Masmin.

“Membantu memberikan layanan jemaah mendapatkan tambahan pahala. Berangkat sekali bisa memberikan bantuan dukungan layanan dengan banyak teman sesama jemaah, peluang mendapatkan pahala akan semakin banyak,” lanjutnya.

Lebih lanjut, menurut info yang Masmin terima, Indonesia akan mendapatkan delapan ribu tambahan kuota haji dari pemerintah Arab Saudi. Namun ia mengatakan, pihaknya masih menunggu apakah akan mendapatkan kuota haji tambahan atau tidak.

“Cuma sampai sekarang kita masih menunggu apakah akan mendapatkan tambahan atau tidak. Tapi Jogja tetap siap, insyaallah jika ada tambahan,” ungkapnya.

Kloter pertama jemaah haji DIY dijadwalkan berangkat pada 5 Juni dan terbang ke tanah suci pada 6 Juni.

Menurut Masmin, daftar tunggu jamaah haji hingga 33 tahun. Sesuai regulasi jika calon jamaah haji meninggal dunia maka bisa diturunkan ke anak.

“32 sampai 33 tahun nunggu ya. Daftar nunggunya. Kalau sekarang (usia) 30 tahun baru daftar besok sudah umur 62-63 tahun baru berangkat,” jelas Masmin.

“Ada yang lebih panjang, (dari) Sulsel itu 44 tahun. Di Jogja Jateng 32-33 tahun. Provinsi lain lebih banyak jamaah, kuota sedikit, antrean makin panjang,” tutupnya.

Sumber: detik.com